Tidak Selamanya Menjadi Nakal Berandalan Adalah Keren 

Perbedaan Bos Yang Benar Dan Orang Yang Memang Menjadi Bos Karena Latar Belakangnya

Setiap orang memiliki ketakutan dalam hidupnya. Setidaknya ada satu hal yang dia takuti di dalam dirinya, di dalam hidupnya. Orang seberani apapun, orang sekuat apa pun. Setinggi apa pun jabatannya, pangkatnya, pasti akan ada hal yang dia takuti, ada hal yang dia khawatirkan. Karena jika seseorang sudah tidak memiliki hal yang ditakuti atau dikhawatirkan, maka dia bukan lagi manusia. Memiliki hal yang ditakuti, atau memiliki hal yang dikhawatirkan tidak akan membuat anda menjadi culun atau cupu.

Tidak Selamanya Menjadi Nakal Berandalan Adalah Keren

Banyak orang yang berpikir, jika dia takut, dia akan culun atau terlihat cupu. Tidak, karena semua orang berhak untuk takut, dan tidak lah salah untuk menjadi takut. Asalkan masih dalam batas wajar, masih dapat dikompromi, Jika semua hal di takuti juga tidak baik. Hidup di rasa ketakutan juga tidak baik. Dan terlalu berani juga tidak baik. Butuh ketakutan atau kekhawatiran untuk menjadi rem seseorang dalam bertindak. Sehingga kita bisa lihat perubahan orang selama masa hidupnya. Seseorang yang saat muda bandel nakal, yang rasanya tidak ada rasa takut sama sekali akan apapun. Semua di coba, semua di lakukan.

Tapi setelah menikah semua berubah, semua semakin menjadi terbatas. Dengan kesadaran diri dia membatasi banyak hal di hidupnya. Mulai dari kegiatannya, kebandelannya, sampai dimana dia bisa bertindak dan tidak. Dan itulah yang disebut kedewasaan. Dan itu bukan berarti saat menikah orang menjadi culun dan cupu. Tapi itu adalah sikap dewasa, yang hanya orang tertentu yang bisa melakukannya. Dan itu keren. Banyak yang mengatakan untuk menjadi keren, anda harus berani nakal, berani bandel. T

api keren sesungguhnya adalah orang yang tahu kapan untuk nakal dan kapan untuk berhenti. Tahu batasannya, dan itu keren sesungguhnya, dan tidak semua orang bisa melakukannya. Butuh keberanian dan niat yang besar untuk melakukannya. Dan biasanya kenapa pas menikah, karena pasangan dan anak akan menjadi kekhawatiran seseorang sehingga menjadikannya sebagai pembatas seseorang untuk melangkah lebih jauh.