Di beberapa keadaan, kalian perlu memikirkan tentang orang lain, dan terkadang anda perlu juga mengutamakan perasaan dirimu sendiri. Dan untuk membuatnya seimbang itu tidak lah mudah. Mungkin jika mengatakan dan membayangkannya itu terasa sangat mudah. Seperti membalikkan tangan. Tapi pada faktanya, pada saat eksekusi banyak sekali orang yang gagal dalam menyeimbangi kedua hal tersebut. Kadang orang bisa menjadi sangat care kepada orang lain, sehingga sampai lupa dengan dirinya sendiri, lupa akan perasaan sendiri. Dan kadang juga ada orang yang terlalu memikirkan dirinya sendiri. Dan itulah yang dinamakan egois.
Sangatlah Susah Untuk Menyeimbangkan Dan Konsisten
Mungkin jika hanya dikatakan rasanya sangat mudah. Tapi jika anda menjalaninya, itu akan terasa sulit, dan tidak semudah saat anda mengatakannya. Memang untuk mendahulukan orang lain itu mudah. Untuk berpikir diri sendiri juga perlu, Untuk mendahulukan orang lain terus menerus pun itu mudah. Dan untuk berpikir tentang diri sendiri terus menerus pun itu semakin mudah. Tapi untuk menyeimbanginya itu sangatlah tidak mudah. Karena salah satu hal yang paling sulit adalah menjaga keseimbangan dan konsisten pada keseimbangan tersebut. Dan tidak semua orang bisa melakukannya.
Kadang meskipun kita sudah berusaha, tapi masih saja kadang kita berat sebelah. Sehingga kadang seperti ada perang di dalam diri kita, di dalam pikiran kita. Untuk tetap seimbang, untuk tidak too much dalam mendahulukan orang lain, ataupun memikirkan diri sendiri. Mendahulukan orang lain memang perlu. Apalagi konteksnya adalah keluarga. Pasti secara naluri akan ada perasaan mendahulukan anggota keluarga. Apalagi jika sudah menjadi orang tua. Rasanya anak akan selalu di dahulukan.
Tapi terkadang saat orang tua saking mendahulukan anaknya, dia sampai tidak memikirkan kesehatannya. Dan akhirnya jatuh sakit. Padahal kadang perlu juga orang tua mendahulukan dirinya. Karena setiap orang membutuhkan untuk men treat diri mereka sendiri. Tapi jika terlalu memusatkan perhatian pada diri sendiri, sampai menjadi tidak ada rasa empati dan simpati pada orang lain. Itu juga sudah tidak sehat. Dan tidak baik untuk mu dan hubungan mu dengan orang-orang.