Tidak Selamanya Penjara Menjadi Jalan Untuk Membuat Orang Sadar Akan Kesalahan

Tidak Selamanya Penjara Menjadi Jalan Untuk Membuat Orang Sadar Akan Kesalahan

Ada beberapa hal yang bisa membuat seseorang menderita. Tidak selamanya untuk memberikan pelajaran pada orang lain itu dengan pukulan fisik. Tapi membuat seseorang tersiksa secara mental juga bisa membuat orang sangat tersiksa. Dulu orang berpikir, untuk memberikan orang peringatan, pelajaran, untuk membuat orang kapok, ya dengan pukulan, dengan kekerasan fisik. Sehingga orang tersebut mengerti bahwa itu salah. Bahwa itu tidak benar. Tapi berjalannya waktu, ternyata itu tidak sepenuhnya berhasil.

Tidak Selamanya Penjara Menjadi Jalan Untuk Membuat Orang Sadar Akan Kesalahan

Bahkan orang yang sudah biasa disiksa secara fisik, mereka menjadi kebal. Kebal dalam artian, jika di pukul di keroyok pun, mereka masih kuat-kuat saja, masih bisa bertahan. Toh juga akan sembuh lukanya berjalan waktu. Sehingga hukuman seperti dipukul, di setrum, di cambuk, semakin tidak ada artinya. Karena orang terus tetap melakukan kejahatan. Tetap melakukan kesalahan yang sama. Sampai para koruptor sekali pun, saat tertangkap melakukan kesalahan, karena korupsi, dan dimasukkan kedalam penjara, itu tidak mengubah segalanya.

Penjara menjadi simbol untuk orang yang melakukan kejahatan. Dengan harapan saat di penjara, saat segala sesuatu aktivitasnya dibatasi. Kebebasannya di batasi, semua itu bisa membuat seseorang sadar akan kesalahannya. Tapi jujur saja itu tidak akan berlaku kepada semua orang. Karena orang yang memang niatnya jahat dari awal. Memang dia sudah merencanakan sekian rupa kejahatannya, itu adalah orang yang sulit diubah. Meskipun di penjara sekalipun. Saat dia bebas nanti, dia akan melakukan kejahatan lagi. Jadi hukuman penjara ini tidak bisa menjamin seseorang benar-benar berubah.

Dan sepertinya hukuman yang diberikan jangan hanya berupa sanksi sosial, atau hanya dengan di penjara, kebebasan di batasi, di dalam penjara melakukan beberapa kegiatan seperti bersih-bersih dan lainnya. Itu tidak bisa mengubah benar-benar pikiran orang yang jahat. Sepertinya  pemerintah juga bisa memikirkan cara alternatif lainnya yang bisa menghukum dan membuat orang benar-benar menyesali perbuatannya. Misalnya koruptor, di pailitkan, di kuras sampai 0 rupiah tabungannya. Dan dikucilkan di masyarakat. Itu bisa menjadi alternatif lainnya sepertinya.