Manusia memiliki kemampuan yang sangat luar biasa. Manusia bisa saja mengembangkan kemampuannya itu menjadi lebih luar biasa. Tapi ada yang menghalang yaitu usia. Sehingga mau seaktif apapun manusia, mau seperti apa manusia berpikir, mau sejauh apapun manusia belajar, tapi semua itu ada batasannya. Dan batasannya itu adalah waktu. Dimana waktu menjadi pengingat untuk kalian bisa tahu kapan kalian harus berusaha, kapan kalian harus berharap, kapan kalian harus berhenti.
Belajar Menghargai Dan Memanfaatkan Waktu Sebaik Mungkin
Sehingga kita akan belajar, betapa pentingnya waktu itu. Betapa berharganya waktu itu. Meskipun dikatakan satu menit saja. Itu rasanya sangat berharga, karena kita akan merasakan berharganya satu menit untuk menikmati hidup. Untuk belajar sesuatu. Jadi kalian yang masih muda, masih memiliki banyak tenaga dan energi. Jangan sia-siakan waktumu untuk bersantai-santai, jangan sia-siakan waktumu untuk melakukan hal yang tidak berguna. Apalagi melakukan hal yang merugikan orang lain. Itu rasanya sangatlah sia-sia. Karena kalian akan merasakan nantinya betapa berharganya waktu luang yang ada untuk dipakai beristirahat. Karena semakin kalian dewasa, kalian akan semakin sulit mendapatkan waktu senggang. Karena kalian akan menghabiskan waktu untuk bekerja, untuk mengurus diri anda.
Apalagi jika kalian sudah berkeluarga, semakin sulit lagi kalian memiliki waktu luang untuk dirimu. Karena kalian akan memusatkan fokus kalian pada keluarga, prioritas kalian akan berubah. Kalian harus mengurus keluarga, barulah pekerjaan anda. Dan kadang anda sendiri rasanya sudah tidak ada waktu untuk sendiri, sudah tidak ada waktu untuk memanjakan diri anda dan melakukan hobi anda. Sehingga rasanya ingin kembali pada masa muda, dimana memiliki banyak waktu dan memiliki banyak kesempatan untuk melakukan ini itu.
Jadinya sekarang yang kalian rasakan adalah rasa penyesalan. Menyesal akan waktu yang kalian buang dengan sia-sia. Tapi kalian tidak bisa berbuat apa-apa. Jika waktu bisa di beli, ada banyak orang ingin membeli waktu itu. Karena mereka sudah merasakan betapa sulitnya melakukan sesuatu atau mewujudkan sesuatu karena dikejar waktu.