Banyak orang mempertanyakan apakah salah jika kita memiliki sikap yang bisa memberikan orang solusi, memberikan orang jalan keluar pada masalah mereka, sedangkan kita sendiri tidak bisa membereskan masalah kita sendiri? Jawabannya simpel sekali. Tentu tidak. Kenapa itu menjadi masalah? Bahkan itu hal baik, karena di tengah keadaan yang dimana kita memiliki masalah, tapi kita masih bisa membantu orang lain. Tidak semua loh orang bisa begitu. Itu adalah kelebihan. Jadi jangan pernah merasa itu adalah masalah.
Apakah Masalah Jika Kita Bisa Memberikan Solusi Pada Orang Lain, Tapi Masalah Sendiri Kita Kacau?
Syukuri jika kalian memiliki kebiasaan atau sifat dimana kalian bisa membantu orang lain, memberikan jalan keluar untuk masalah orang lain. Walaupun kalian sendiri merasa kesusahan dengan segala masalah kalian. Bahkan rasanya tidak mampu menghadapi masalah kita sendiri. Itu bukanlah suatu bencana. Tapi itu adalah sebuah bakat. Bakat yang tidak dimiliki oleh orang banyak. Saat anda sedang sedih, sedang bergumul dengan segala masalah kalian, tapi saat ada orang lain meminta saran pada kalian, kalian masih bisa membantunya. Bahkan kalian dapat membantunya sampai menyelesaikan masalah mereka.
Sedangkan kalian masih stuck dengan masalah kalian. Kalian masih ditempat yang sama bersama masalah kalian yang sama. Yang kalian sendiri bingung harus berbuat seperti apa. Kalian bingung dengan semuanya. Tidak masalah. Tidak semua orang bisa melakukan itu, tidak semua orang bisa berpikir dingin di tengah kesedihannya. Jadi saat kalian bisa melakukan hal tersebut, itu adalah hal yang hebat. Jadi jangan pernah bersedih. Jangan pernah menyesali kelebihan anda tersebut.
Nikmati saja. Kadang sebenarnya kalian sudah tahu solusi dari masalah kalian. Kalian sudah tahu harus bersikap dan berbuat apa. Tapi memang kalian belum siap melakukannya. Kalian masih mengumpulkan keberanian untuk melakukannya, masih membutuhkan waktu yang tepat untuk mengambil keputusan atau bertindak. Jadi bukan karena kita tidak bisa menyelesaikan masalah kita sendiri. Tapi kita masih menunggu waktu yang tepat, dan keberanian yang cukup untuk itu semua.